"Hak mereka (dhuafa), kewajiban kita".
Masyarakat sehat, negara kuat.
Ternyata tidaklah mudah untuk mewujudkannya. Ilmu dan alat kedokteran sudah semakin maju namun ternyata tidak demikian dengan kesehatan masyarakat kita. Terbukti dari tahun ke tahun masih banyak masyarakat yang kurang sehat atau jauh dari sehat. Banyak hal yang mempengaruhi hal ini tentunya, diantaranya :
- Masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang cara hidup sehat
- Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat
- Lingkungan yang kurang sehat
- Faktor alam
Paling tidak 4 faktor di atas sangat mempengaruhi kesehatan seseorang. Sehat tentunya keinginan setiap orang dari orang kaya dan tentunya tidak terkecuali kaum dhuafa. Semua elemen masyarakat harus ikut berperan aktif dalam usaha mewujudkan masyarakat yang sehat. Elemen masyarakat tersebut antara lain, kita sendiri sebagai rakyat kecil yg termasuk kaum dhuafa, masyarakat sekitar termasuk buruh, kaum petani, nelayan, pengrajin, pengusaha kecil, pegawai swasta maupun pegawai negeri, semua organisasi masyarakat, para aparatur negara dari tingkat desa sampai tingkat pusat maupun para pengusaha sukses. Bila semua elemen tadi berperan aktif maka bukan hal yang mustahil masyarakat sehat (jasmani) bisa tercapai dengan mudah. Dari ke empat faktor tadi tiga diantaranya bisa kita upayakan dengan maksimal.
"Salah satu cara yang paling mudah dilakukan dan hemat adalah memberikan penyuluhan dan penjelasan tentang arti pentingnya hidup sehat beserta segala hal yang berkaitan tentang kesehatan dari pencegahan sampai kepada penanganan yang diawali secara mandiri baru lanjut ke ahli kesehatan."
Bagi para blogger juga bisa membantu saudara-saudara kita kaum dhuafa dengan cara menulis di blog yang isinya mengajak dan memberitakan hal-hal yang dapat membantu mereka. Dalam rangka menyambut Hari Kesehatan Nasional yang jatuh pada tanggal 12 November 2013, blogdetik mengadakan kegiatan lomba blog dengan tema "Sehat Milik Semua", salah satu cara untuk menyebarkan kepada khalayak ramai jadi tahu termasuk para blogger untuk bisa berpartisipasi.
Adapun contoh lain tindakan nyata untuk membantu kaum dhuafa ternyata sudah dilakukan oleh saudara-saudara kita dari Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) yang merupakan lembaga non profit jejaring Dompet Dhuafa khusus di bidang kesehatan yang melayani kaum dhuafa secara paripurna melalui pengelolaan dana sosial masyarakat (ZISWAF- Zakat, Infak, Sedekah dan wakaf) dan dana sosial perusahaan.
Secara garis besar, berikut penjabaran program kegiatan LKC:
A.Direct Program
1.LKC Cabang: Gerai Sehat, TB Center, Aksi Tanggap Bencana (SigaB)
2.Aksi Layanan Sehat (ALS)
3.Khitanan Massal (KhitMas)
4.Operasi Massal (OpMas)
5.Pembiayaan Pasien
6.Pos Sehat Mitra
7.Pondok Keluarga dan Masyarakat Sehat (PKMS)
8.Penyuluhan Kesehatan
9.Medical Check Up
10.Bina Rohani Pasien (BRP)
11.Pelayanan Ambulance dan Mobil Jenazah
B.Indirect Program
1.Program Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kader TB Dots, Pusat Informasi TB Masyarakat (PIT Mas), Manajemen Laktasi, dan Peningkatan Kinerja Organisasi melalui Pembelajaran Organisasi (PKOPO)
2.Program Konsultan Pendampingan Sarana Kesehatan
3.Program Pembangunan Sarana Kesehatan
Layanan kesehatan bagi masyarakat miskin atau dhuafa yang sangat bagus sekali yang sudah dicontohkan oleh LKC ini sangat bagus untuk dicontoh oleh yan lainnya termasuk pemerintah. Sekarang ini memang sudah ada layanan kesehatan bagi masyarakat yang dikhususkan untuk orang miskin, namun terbukti diberbagai tempat kurang maksimal pelayanannya. Baik itu puskesmas, rumah sakit pemerintah daerah maupun berbagai kartu jaminan kesehatan yang dikeluarkan pemerintah untuk rakyat miskin, terbukti masih sangat kurang. Berobat gratis bagi masyarakat miskin masih banyak kendala dengan berbagai alasan. Pengalaman penulis sendiri waktu sakit menggunakan kartu ASKES, dalam mengurusi administrasi masih berbeda dengan pasien yang lainya atau biasa. Dalam hal mau membayar saja harus nunggu lama, lebih lama dari pasien lain.
Sehat adalah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan umat manusia dari yang miskin sampai yang kaya. Banyak harta tapi kalau tidak sehat pasti juga merasa sedih karena tidak bisa beraktifitas layakya orang yang sehat. Apalagi bila miskin sakit-sakitan atau tidak sehat maka hal ini sangat memprihatinkan. Kesehatan bagi masyarakat yang mampu bisa jadi tidak ada masalah, karena bila sakit bisa langsung dibawa ke rumah sakit dan pastinya segera ditangani oleh dokter tanpa melalui proses yang berbelit-belit serta prosedur yang panjang. Lain cerita bila orang miskin yang sakit, untuk mendapatkan sehat kembali atau mendapatkan layanan kesehatan harus melalui proses yang panjang, prosedur yang rumit karena berbagai alasan, bahkan tidak jarang karena proses yang panjang tadi masyarakat miskin yang sakit sampai menemui ajalnya. Kenapa hal ini bisa sampai terjadi di negara yang besar dan mayoritas beragama islam. Padahal dalam islam sudah jelas bahwa bila ada saudara kita yang membutuhkan maka kita yang bisa membantu wajib untuk membantu. Dalam islam sudah ada aturan tentang mengeluarkan harta benda untuk orang lain, diantaranya ada infak, sedekah, zakat dan hibah. Bila masyarakat yang mayoritas islam ini sudah menyadari hal ini semua maka masyarakat yang masih miskin pasti semakin sedikit jumlahnya. Tidak terlepas masalah kesehatan bagi kaum dhuafa yang selalu bermasalah dengan biaya pengobatan.
Seandainya aturan islam benar-benar ditegakkan maka masalah ini bisa segera teratasi. Kita bisa mengumpulkan harta dari infak dan sedekah yang bisa digunakan untuk memperbanyak pusat layanan kesehatan bagi masyarakat yang tidak mampu atau miskin. Selain dari infak dan sedekah bisa juga dari zakat dan wakaf, bisa dimanfaatkan untuk membantu kaum dhuafa yang pasti membutuhkan bantuan.
Referensi : lkc.or.id
Adapun contoh lain tindakan nyata untuk membantu kaum dhuafa ternyata sudah dilakukan oleh saudara-saudara kita dari Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) yang merupakan lembaga non profit jejaring Dompet Dhuafa khusus di bidang kesehatan yang melayani kaum dhuafa secara paripurna melalui pengelolaan dana sosial masyarakat (ZISWAF- Zakat, Infak, Sedekah dan wakaf) dan dana sosial perusahaan.
 |
| Layanan Kesehatan Cuma-cuma oleh LKC |
Secara garis besar, berikut penjabaran program kegiatan LKC:
A.Direct Program
1.LKC Cabang: Gerai Sehat, TB Center, Aksi Tanggap Bencana (SigaB)
2.Aksi Layanan Sehat (ALS)
3.Khitanan Massal (KhitMas)
4.Operasi Massal (OpMas)
5.Pembiayaan Pasien
6.Pos Sehat Mitra
7.Pondok Keluarga dan Masyarakat Sehat (PKMS)
8.Penyuluhan Kesehatan
9.Medical Check Up
10.Bina Rohani Pasien (BRP)
11.Pelayanan Ambulance dan Mobil Jenazah
B.Indirect Program
1.Program Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kader TB Dots, Pusat Informasi TB Masyarakat (PIT Mas), Manajemen Laktasi, dan Peningkatan Kinerja Organisasi melalui Pembelajaran Organisasi (PKOPO)
2.Program Konsultan Pendampingan Sarana Kesehatan
3.Program Pembangunan Sarana Kesehatan
Layanan kesehatan bagi masyarakat miskin atau dhuafa yang sangat bagus sekali yang sudah dicontohkan oleh LKC ini sangat bagus untuk dicontoh oleh yan lainnya termasuk pemerintah. Sekarang ini memang sudah ada layanan kesehatan bagi masyarakat yang dikhususkan untuk orang miskin, namun terbukti diberbagai tempat kurang maksimal pelayanannya. Baik itu puskesmas, rumah sakit pemerintah daerah maupun berbagai kartu jaminan kesehatan yang dikeluarkan pemerintah untuk rakyat miskin, terbukti masih sangat kurang. Berobat gratis bagi masyarakat miskin masih banyak kendala dengan berbagai alasan. Pengalaman penulis sendiri waktu sakit menggunakan kartu ASKES, dalam mengurusi administrasi masih berbeda dengan pasien yang lainya atau biasa. Dalam hal mau membayar saja harus nunggu lama, lebih lama dari pasien lain.
Semoga hal yang sangat baik ini bisa dicontoh dan bisa memberi motivasi kepada organisasi lain ataupun lembaga-lembaga lain termasuk pemerintah pusat maupun pemerintah daerah melalui instansi terkait.untuk bisa bersama-sama mewujudkan Indonesia sehat, aamiin.
Sehat adalah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan umat manusia dari yang miskin sampai yang kaya. Banyak harta tapi kalau tidak sehat pasti juga merasa sedih karena tidak bisa beraktifitas layakya orang yang sehat. Apalagi bila miskin sakit-sakitan atau tidak sehat maka hal ini sangat memprihatinkan. Kesehatan bagi masyarakat yang mampu bisa jadi tidak ada masalah, karena bila sakit bisa langsung dibawa ke rumah sakit dan pastinya segera ditangani oleh dokter tanpa melalui proses yang berbelit-belit serta prosedur yang panjang. Lain cerita bila orang miskin yang sakit, untuk mendapatkan sehat kembali atau mendapatkan layanan kesehatan harus melalui proses yang panjang, prosedur yang rumit karena berbagai alasan, bahkan tidak jarang karena proses yang panjang tadi masyarakat miskin yang sakit sampai menemui ajalnya. Kenapa hal ini bisa sampai terjadi di negara yang besar dan mayoritas beragama islam. Padahal dalam islam sudah jelas bahwa bila ada saudara kita yang membutuhkan maka kita yang bisa membantu wajib untuk membantu. Dalam islam sudah ada aturan tentang mengeluarkan harta benda untuk orang lain, diantaranya ada infak, sedekah, zakat dan hibah. Bila masyarakat yang mayoritas islam ini sudah menyadari hal ini semua maka masyarakat yang masih miskin pasti semakin sedikit jumlahnya. Tidak terlepas masalah kesehatan bagi kaum dhuafa yang selalu bermasalah dengan biaya pengobatan.
Seandainya aturan islam benar-benar ditegakkan maka masalah ini bisa segera teratasi. Kita bisa mengumpulkan harta dari infak dan sedekah yang bisa digunakan untuk memperbanyak pusat layanan kesehatan bagi masyarakat yang tidak mampu atau miskin. Selain dari infak dan sedekah bisa juga dari zakat dan wakaf, bisa dimanfaatkan untuk membantu kaum dhuafa yang pasti membutuhkan bantuan.
Sehat milik semua.
Referensi : lkc.or.id
Ditulis Oleh : Smp negeri 2 Jumantono ~ Berbagi Lebih Luas
Sobat sedang membaca artikel tentang Tegakkan Islam, Dhuafa Sehat. Oleh Admin, Sobat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya
